banner 728x90
Advetorial

Berawal Dari Iseng, Hendra Raup Cuan dari Bisnis Bibit Durian dan Alpokad

10
×

Berawal Dari Iseng, Hendra Raup Cuan dari Bisnis Bibit Durian dan Alpokad

Sebarkan artikel ini

Oleh : Abok Amang

SIMPANGRIMBA, BERITABAIK.CO.ID ––  Durian dari Kampong Gudang dan wilayah Kecamatan Simpang Rimba sudah cukup di kenal di Pulau Bangka.

Di setiap musim, durian Desa Gudang selalu menjadi pilihan.

Umumnya, penikmat buah berduri ini biasanya langsung berburu hingga ke pohon durian petani di tengah kebun.

Agar durian tetap berkualitas dan berbuah lebih cepat, perlu pengembangbiakan dengan cara dibudidayakan atau pembibitan.

Usaha pembibitan durian dan alpukat semakin menunjukkan potensinya sebagai sektor agribisnis yang menjanjikan.

Apalagi saat ini banyak petani dari berbagai desa di Bangka Belitung sedang gandrungnya menanam durian, alpukat dan tanaman buah-buahan lainnya.

Dalam prosesnya usaha pembibitan tidak hanya mengandalkan cara tradisional, tetapi juga menggunakan teknologi modern.

Penggunaan teknik cangkok dan okulasi, misalnya, telah berhasil meningkatkan kualitas bibit dan memungkinkan petani untuk memperoleh bibit yang lebih unggul dengan waktu yang lebih singkat.

Hendra Farel, demikian nama yang sering disebut oleh rekannya bila ada petani yang mau membeli bibit durian dan alpukat yang berada di Kampong Gudang.

Hendra adalah seorang tenaga pendidik yang saat ini mengabdi di SD Negeri 5 desa Gudang kecamatan Simpang Rimba kabupaten Bangka Selatan provinsi kepulauan Bangka Belitung.

Selain sebagai seorang pendidik, Hendra Farel di desa Gudang diwilayah kecamatan Simpang Rimba kabupaten Bangka Selatan, dikenal sebagai seorang yang suka membudidayakan berbagai jenis tanaman buah-buahan, terutama durian dan alpokat

“Awalnya usaha ini ditahun 2020, waktu itu kami mau beli bibit durian. Tapi ternyata harga belinya cukup mahal, hingga kami coba untuk buat pembibitan bersama rekan saya Supri”, ungkap Hendra,

Sedikitnya ada lima jenis bibit durian yang ia kembangkan dengan cara disambung pucuk.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *