BANGKA BELITUNG, BERITA BAIK — Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rina Tarol, menyoroti kehadiran warga dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan anggota DPRD Babel pada Rabu (23/10) lalu.
Menurut Rina, warga yang dihadirkan oleh Ikatan Karyawan Timah (IKT) bukanlah nelayan asli dari Desa Batu Beriga, melainkan para penjual nasi goreng dan petani.
“Setelah melihat identitas yang hadir, saya menemukan bahwa mereka bukanlah nelayan. Ada di antara mereka yang bukan berasal dari dusun kami. Kami tidak ingin kehadiran mereka seperti ini. Coba buktikan apakah mereka nelayan yang sebenarnya. Kebanyakan dari mereka adalah petani swasta dan penjual nasi goreng. PT Timah seharusnya menyelesaikan masalah, bukan menambah masalah,” tegas Rina, yang juga merupakan anggota Panitia Khusus (Pansus) DPRD Babel.
Rina menambahkan bahwa kehadiran masyarakat yang bukan nelayan justru memperburuk situasi.
Tim Pansus DPRD Babel telah mengunjungi lokasi dan bertemu langsung dengan nelayan Desa Batu Beriga.
“Kami sudah mengumpulkan data lengkap. Dari sekian banyak orang yang dibawa, hanya ada dua nelayan asli. Yang lainnya bukan nelayan, dan ini menimbulkan ketegangan,” ungkapnya.