banner 728x90
Bangka BelitungPangkalpinang

Inflasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Terendah Ketiga Secara Nasional, Ini Penyebabnya

4
×

Inflasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Terendah Ketiga Secara Nasional, Ini Penyebabnya

Sebarkan artikel ini
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

BANGKA BELITUNG, BERITA BAIK — Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatatkan inflasi bulanan sebesar 0,65% (month-to-month/mtm) pada Desember 2024, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya tercatat 0,01% (mtm).

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi ini terutama dipicu oleh kenaikan harga komoditas seperti cabai merah, ikan selar, dan ikan ekor kuning.

Secara tahunan, inflasi di Kepulauan Bangka Belitung tercatat sebesar 0,75% (year-on-year/yoy), yang masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan tingkat inflasi nasional yang mencapai 1,57% (yoy).

Inflasi tahunan ini juga menempatkan Kepulauan Bangka Belitung sebagai provinsi dengan inflasi terendah ketiga di Indonesia, setelah Gorontalo dan Sulawesi Utara.

Sektor yang menyumbang inflasi tahunan terbesar di Kepulauan Bangka Belitung pada Desember 2024 adalah komoditas sigaret kretek mesin (SKM), emas perhiasan, dan minyak goreng.

Kenaikan harga ketiga komoditas ini mendorong inflasi meskipun tingkatnya masih dapat dikendalikan jika dibandingkan dengan angka inflasi nasional.

Di tingkat kabupaten/kota, inflasi bulanan tercatat bervariasi, dengan Kabupaten Belitung Timur mengalami inflasi tertinggi sebesar 1,17% (mtm), diikuti oleh Kota Tanjung Pandan yang mencatat inflasi 1,11% (mtm).

Sementara itu, Kabupaten Bangka Barat tercatat inflasi bulanan sebesar 0,57% (mtm) dan Kota Pangkalpinang dengan angka inflasi sebesar 0,26% (mtm).

Kabupaten Belitung Timur mengalami inflasi bulanan 1,17% (mtm) dan inflasi tahunan 1,38% (yoy), didorong oleh kenaikan harga ikan ekor kuning, daging ayam ras, dan udang basah.

Kota Tanjung Pandan tercatat inflasi bulanan 1,11% (mtm) dengan inflasi tahunan mencapai 1,68% (yoy), disebabkan oleh lonjakan harga cabai merah, ikan selar, dan ikan ekor kuning.

Kabupaten Bangka Barat mengalami deflasi tahunan 0,30% (yoy), meskipun inflasi bulanan tercatat 0,57% (mtm), yang didorong oleh komoditas bayam, minyak goreng, dan ikan tamban.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *