NASIONAL, BERITA BAIK — Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf menaruh perhatian serius terhadap marak terjadinya kasus bullying (perundungan) terhadap anak sekolah.
Komisi X DPR RI pun menilai, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi aksi perundungan di sekolah adalah dengan meningkatkan lagi program ekstrakulikuler (ekskul) di sekolah sebagai bagian dari pendidikan karakter.
“Saya tentu sedih mendengar banyaknya kasus perundungan di lingkungan anak sekolah, dan saya mempertanyakan kenapa anak umur segitu seberani dan senekat itu melakukan tindakan keji,” ujar Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf, Jumat (13/9/2024).
“Jawabannya mungkin saja karena kurangnya kegiatan energik di sekolah sehingga kurang terbentuknya pendidikan karakter bagi anak-anak,” lanjutnya.
Seperti diketahui, kasus perundungan anak yang tengah menjadi perhatian publik yakni kasus perundungan pada siswa SMK Negeri 1 Gorontalo, berinisial AR (14). Ia diduga dipalak dan dipaksa meminum minuman keras oleh beberapa siswa lainnya di lingkungan sekolah.
Beberapa waktu lalu, perundungan juga terjadi di SMP 3 Sungguminasa Gowa, Sulawesi di mana seorang siswa dianiayai oleh temannya sendiri hingga terkapar.
Video perundungan dengan aksi kekerasan itu viral di media sosial.
Sebelumnya, peristiwa tragis yang melibatkan anak sekolah juga terjadi di Palembang, Sumatera Selatan. Siswi perempuan berinisial AA (13) menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh 4 temannya sendiri.
Para pelaku semuanya masih di bawah umur.
Dede Yusuf pun menekankan pendidikan karakter sangat diperlukan untuk menekan kasus perundungan maupun kejahatan anak usia sekolah.
Pendidikan karakter salah satunya bisa didapat lewat kelas-kelas ekstrakulikuler yang pada masa-masa sebelumnya merupakan progran wajib di sekolah.