banner 728x90
Bangka BelitungPangkalpinang

Lonjakan PHK di Bangka Belitung Capai Rekor Tertinggi, Ini Tanggapan Gubernur Sugito

8
×

Lonjakan PHK di Bangka Belitung Capai Rekor Tertinggi, Ini Tanggapan Gubernur Sugito

Sebarkan artikel ini
Pj Gubernur Babel Sugito saat membacakan Deklarasi Ikrar dalam menghadapi Pilkada yang berlangsung di Halaman Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.
Pj Gubernur Babel Sugito. Foto WA

BANGKA BELITUNG, BERITA BAIK — Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengalami lonjakan signifikan dalam angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepanjang tahun 2024, terutama pada bulan Agustus.

Berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan, PHK di Babel melonjak hingga 5375,76 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Angka ini menjadi rekor tertinggi di seluruh Indonesia pada tahun 2024, dengan 1.807 pekerja kehilangan pekerjaan, naik drastis dari 33 pekerja di tahun 2023.

Menanggapi situasi ini, Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Sugito, menyatakan bahwa pemerintah provinsi telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk menekan angka pengangguran.

“Kami akan mengambil langkah-langkah strategis untuk mengurangi tingkat pengangguran di Babel,” ujar Sugito saat ditemui usai memimpin upacara Hari Kesaktian Pancasila di halaman Kantor Gubernur Babel, Selasa (1/10/2024).

Sebelumnya, Gubernur Sugito telah melakukan kunjungan ke Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI untuk berdiskusi langsung dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, mengenai solusi terbaik untuk mengatasi masalah PHK di Babel.

Program Pelatihan Terintegrasi dengan Industri

Dari pertemuan tersebut, disepakati bahwa salah satu solusi yang akan ditempuh adalah mengembangkan program pelatihan keterampilan yang terintegrasi dengan kebutuhan industri, baik di tingkat lokal maupun nasional. Program ini akan menggandeng perusahaan dan mitra di wilayah Babel, dengan tujuan agar lulusan pelatihan dapat langsung terserap di pasar kerja.

“Kami berencana menyelenggarakan pelatihan sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja, sehingga lulusan pelatihan dapat langsung terserap oleh industri,” jelas Sugito.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *